Sebelum membahas sifat gelombang, akan
dijelaskan lebih dulu mengenai front
gelombang atau muka gelombang dan sinar gelombang . Jika sumber getar pada
air berbentuk bola maka pada permukaan air tampak lingkaran-lingkaran yang
bergerak ke tepi, dan jika sumber getarnya berupa keping getar maka pada permukaannya timbul garis
lurus yang bergerak ke tepi sedangkan
arah rambatan gelombang disebut sinar gelombang.
Tempat atau kedudukan yang mempunyai fase
sama mempunyai jarak 1λ,2λ,3λ...dan seterusnya , sehingga jarak antarfront gelombang yang saling
berdekatan sebesar 1λ (lihat gambar 7a dan 7b )
Gambar 7b |
1. Pemantulan gelombang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan gejala pemantulan gelombang,
pemantulan cahaya pada cermin dan pemantulan gelombang pada tali yang
digetarkan merupakan contoh pemantulan gelombang. Lebih lanjut, untuk mempelajari
pemantulan gelombang dapat menggunakan
tangki riak, alat itu menggunakan bak dengan dasar kaca dan diisi air
secukupnya serta dilengkapi pembangkit gelombang. Diatas tangki dipasang lampu
agar gelombang pada permukaan air dapat diproyeksikan pada layar yang
ditempatkan dibawah tangki. Pada layar, puncak gelombang tampak terang dan
lembah gelombang tampak gelap.
Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang, yaitu
-
Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul
gelombang
i = r
-
Gelombang
datang, gelombang pantul, garis normal terletak pada satu bidang datar.
Gambar 8. pemantulan gelombang lurus ke arah penghalang (penggaris/pelat) |
2.
Pembiasan gelombang
Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah perambatan
gelombang pada bidang batas antara dua medium yang memiliki
sifat berbeda.
gelombang pada bidang batas antara dua medium yang memiliki
sifat berbeda.
Salah satu sifat gelombang air adalah terdapat hubungan antara cepat
rambat gelombang dan kedalaman air. Gelombang permukaan air memiliki cepat
rambat yang lebih besar apabila airnya
dalam dan cepat rambatnya akan semakin kecil apabila kedalamannya
berkurang. Untuk gelombang dengan
frekuensi tertentu, panjang gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada
ditempat yang dangkal . karena itulah air dengan kedalaman yang berbeda berperilaku seperti dua medium
yang berbeda dalam merambatkan gelombang.
Saat gelombang merambat ke bagian air yang dalam, gelombang itu dibiaskan
menjauhi garis normal. Saat gelombang merambat ke bagian air yang dangkal,
gelombang itu dibiaskan mendekati garis normal .
Gambar 9. Pembiasan gelombang dari bagian air yang dangkal merambat ke bagian air yang dalam |
Dalam pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan :
Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan
tetap.
Secara umum sering dituliskan :
Dengan :
i = sudut datang gelombang
r = sudut bias gelombang
λ1
= panjang gelombang pada medium 1
λ2
= panjang gelombang pada medium 2
v1 = cepat rambat pada medium 1
v2 = cepat rambat pada medium 2
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
n2.1 = indeks bias medium 2 terhadap medium 1
3. Interferensi gelombang
Interferensi merupakan perpaduan antara dua gelombang koheren atau lebih
di suatu tempat dan saat yang bersamaan . dua gelombang disebut koheren apabila
kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta
memilki selisih fase yang tetap atau konstan
Ada dua sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat
konstruktif dan destruktif , interferensi hasil konstruktif artinya saling
memperkuat, yaitu saat kedua gelombang bertemu (berinterferensi) memiliki fase
yang sama , sedang interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika
kedua gelombang bertemu dalam fase yang berlawanan.
Gambar 10. Interferensi konstruktif dan destruktif |
4.
Difraksi gelombang
Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan atau penyebaran (lenturan)
gelombang jika gelombang tersebut melalui celah. Difraksi semakin jelas apabila ukuran celah
semakin sempit.
Gambar 11. Difraksi gelombang |