Gelombang stasioner terjadi jika dua gelombang yang mempunyai
frekuensi dan amplitudo sama bertemu dalam arah yang berlawanan. Gelombang
stasioner memiliki ciri-ciri, yaitu terdiri atas simpul dan perut. Simpul yaitu
tempat kedudukan titik yang mempunyai amplitudo minimal (nol), sedangkan perut
yaitu tempat kedudukan titik yang mempunyai amplitudo maksimum pada gelombang
tersebut.
Gelombang stasioner disebut juga gelombang
diam atau gelombang berdiri, Gelombang ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
gelombang stasioner yang terjadi pada ujung pemantul bebas dan gelombang
stasioner yang terjadi pada ujung pemantul tetap.
1.
Gelombang stasioner pada tali dengan ujung bebas
Gelombang stasioner pada tali dengan ujung bebas, ujung tali dibiarkan
bergerak naik turun, sedangkan ujung lain digetarkan. Pada gelombang stasioner
ini tidak terjadi perubahan fase, artinya fase gelombang yang datang sama
dengan fase gelombang pantul.
Gambar 6. gelombang stasioner pada tali ujung bebas |
Persamaan gelombang stasioner ujung bebas
y = 2 A cos kx sin ωt
atau
y = As sin ωt
Dan untuk mengetahui letak perut dan
simpul menggunakan persamaan
2.
Gelombang stasioner pada tali ujung terikat
Gelombang stasioner pada tali dengan ujung terikat diperoleh dari getaran
seutas tali yang ujungnya terikat sehingga tidak dapat bergerak . oleh karena
tali tidak dapat bergerak maka akan terjadi perubahan fase gelombang datang
dengan gelombang pantul sebesar π rad
Persamaan gelombang stasioner ujung terikat
y = 2 A sin kx cos ωt
atau
y = As cos ωt
dan untuk letak perut dan simpulnya dirumuskan
dengan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar