A. Arus Listrik Searah
Sumber arus listrik juga sering disebut sumber tegangan. baterai merupakan contoh dari sumber tegangan DC. apabila kutub-kutub baterai dihubungkan, timbul arus listrik. arus listrik yang ditimbulkan oleh sumber tegangan DC (baterai) merupakan arus listrik searah. perlu diketahui bahwa dalam penghantar logam, muatan yang mengalir berupa elektron, sedangkan dalam zat cair, muatan yang mengalir berupa ion.
banyaknya muatan yang mengalir tiap sekon dinamakan kuat arus listrik dengan satuan ampere (A).
secara matematis, ditulis sebagai berikut :
Keterangan :
I = kuat arus listrik (ampere = A)
Q = Jumlah muatan (coulomb = C)
t = waktu aliran (s)
Sedangkan untuk menghitung banyaknya elektron yang mengalir untuk muatan 1 coulomb atau banyaknya elektron yang mengalir selama 1 sekon untuk arus sebesar 1 A adalah
Keterangan:
n = banyaknya elektron yang mengalir
q = Jumlah muatan (C)
qe = muatan elektron, dimana qe bernilai
B. Mengukur Kuat Arus Listrik
alat untuk mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen listrik adalah amperemeter. amperemeter harus dirangkai seri dengan komponen yang diukur kuat arusnya. pastikan kutub-kutub positif amperemeter dengan kutub-kutub negatif keduanya telah saling dihubungkan dengan kabel.
C. Hukum Ohm
Georg Simon Ohm (1789-1854) menyelidiki kaitan hambatan listrik suatu penghantar dengan tegangan dan kuat arus listrik.
Hukum Ohm berbunyi :
"kuat arus dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian"
secara matematis dapat dirumuskan :
Keterangan :
I = Kuat arus listrik (Ampere)
V = Tegangan listrik (Volt)
R = Hambatan Listrik (Ohm)
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hambatan seutas konduktor listrik (R).
- Jenis bahan kawat
jenis bahan kawat ditampilkan oleh besaran hambatan jenis kawat (ρ). semakin besar hambatan jenis kawat, semakin besar juga hambatan listriknya.
- panjang kawat
semakin panjang kawat semakin besar hambatan listriknya
- luas penampang
semakin besar luas penampang, semakin kecil hambatan listriknya.
hambatan listrik seutas kawat dengan hambatan jenis (ρ), panjang (l), dan luas penampang (A) dapat dihitung dengan persamaan berikut .
keterangan :
R = hambatan listrik (Ohm)
ρ = hambatan jenis kawat ( Ohm meter)
l = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m2)
Faktor lain yang mempengaruhi hambatan sebuah konduktor adalah suhu. perubahan suhu (ΔT) menghasilkan perubahan panjang (ΔL), sesuai rumus ΔL = αL0ΔT , yang ada di sub bab pemuaian panjang. adapun perubahan panjang (ΔL) akan menghasilkan perubahan hambatan listrik (ΔR). perubahan ΔR sebanding dengan ΔL sehingga ΔR dianalogikan dengan ΔL, yaitu sebagai berikut
ΔR= αR0ΔT
D. Hukum I Kirchoff tentang arus
hukum I Kirchoff berbunyi : "pada rangkaian listrik yang bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu"
ΣImasuk = ΣIkeluar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar